Misalkan pada contoh, diinisialisasi dua variabel dengan nilai berformat array yaitu variabel $mahasiswa
dan $pejabat.
/*inisialisasi variabel mahasiswa dan pejabat */
$mahasiswa = array("Dono", "Kasino", "Indro");
$pejabat = array("Ateng", "Iskak", "Unang", "Tukul");
Tujuan kita adalah ingin menggabung dua variabel array tersebut menjadi satu variabel array.
Nilai hasil penggabungannya nanti disimpan pada variabel $tamu_undangan
.
Kode program yang kita pakai untuk menggabungkan dua variabel array tersebut seperti di bawah ini
/*Penggabungan array*/
$tamu_undangan = array_merge( $mahasiswa, $pejabat );
Agar kita bisa melihat hasilnya, kita bisa menggunakan perintah print_r()
seperti ini
/* cetak variabel tamu undangan */
/* menghasilkan keluaran Array ( [0] => Dono [1] => Kasino [2] => Indro [3] => Ateng [4] => Iskak [5] => Unang [6] => Tukul ) */
print_r( $tamu_undangan );
Untuk posisi penempatan di dalam array setelah penggabungan, kelompok yang menempati urutan pertama adalah data array dari variabel $mahasiswa
, sedangkan kelompok yang menempati urutan kedua adalah data array dari variabel $pejabat
.
Hal ini karena ketika kita menggunakan fungsi array_merge(),
variabel $mahasiswa
ditulis terlebih dulu.
Posisi penempatan variabel pada parameter fungsi mempengaruhi posisi urutan array.
Jumlah array yang bisa digabungkan tidak hanya dua saja, tapi juga bisa untuk beberapa array.
Demikian, semoga artikel ini bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Bram | 2019-09-19 | Dikunjungi 1 pengunjung unik per hari