Bagaimana cara menggunakan fungsi filmtime()
, bisa dilihat pada contoh program PHP di bawah ini.
/*contoh */
/* penerapan fungsi filemtime() */
/* hasil fungsi disimpan pada variabel waktu_UNIX */
$waktu_UNIX = filemtime("../web/index.php");
/* menggunakan fungsi getdate() untuk menkonversi nilai dari format UNIX */
/* hasil fungsi getdate() disimpan pada variabel waktu_perubahan */
$waktu_perubahan = getdate($waktu_UNIX);
/*cetak variabel waktu_perubahan */
print_r($waktu_perubahan);
Pada contoh, kita ingin tahu informasi tentang suatu file yang letaknya pada direktori "../web/index.php".
Informasi yang ingin kita ketahui itu adalah mengenai kapan terakhir kali file tersebut mengalami perubahan. Dengan menggunakan fungsi filemtime()
, kita gunakan kode program filemtime("../web/index.php")
.
Permasalahan dari penggunaan fungsi filemtime()
yaitu format hasil keluarannya adalah UNIX.
Format tersebut tidak mampu kita mengerti. Oleh karena itu, kita perlu mengkonversinya menjadi nilai yang bisa kita pahami maknanya.
Untuk sementara, hasil dari fungsi filemtime()
tersebut disimpan dulu pada variabel $waktu_UNIX.
Untuk mengkonversi nilai UNIX menjadi format array, kita gunakan fungsi getdate()
, dengan kode program getdate( $waktu_UNIX )
. Hasilnya kita simpan pada variabel $waktu_perubahan
.
Kemudian kita tampilkan nilai tersebut menggunakan kode program print_r($waktu_perubahan)
.
Tampilan keluarannya bisa dilihat pada gambar 1 program PHP di bawah ini.
Gambar 1. Hasil dari penerapan contoh
Tampilan pada gambar 1 berbentuk array yang menggambarkan unsur-unsur waktu perubahan yang dialami suatu file.
Demikian pemaparan singkat tentang cara mengetahui waktu perubahan yang dialami suatu file. Semoga artikel ini bermanfaat. Selamat belajar PHP.
Artikel ini ditulis oleh Bram | 2019-09-20 | Dikunjungi 0 pengunjung unik per hari